Translate

Kamis, 17 Oktober 2013

PENGERTIAN ASAM ASETAT (CH3COOH) DAN PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.

Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa ini, dan merupakan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Nama ini berasal dari kata Latin acetum, yang berarti cuka. Nama sistematis dari senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat glasial merupakan nama trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak bercampur air. Disebut demikian karena asam asetat bebas-air membentuk kristal mirip es pada 16.7 °C, sedikit di bawah suhu ruang.
Reaksi-reaksi kimia
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium bikarbonat) bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian adalah kromium (II) asetat. Contoh reaksi pembentukan garam asetat:
Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g)
NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA

TUJUAN PERCOBAAN
·         Menentukan kadar asam asetat yang terdapat dalam asam cuka yang beredar di pasaran.
·         Dapat menimbang dengan menggunakan neraca digital.
·         Dapat melakukan standarisasi larutan.
·         Dapat membedakan larutan standar primer dan larutan standar sekunder.


1.2.1 Asam Asetat
Asam asetat adalah salah satu contoh dari asam karboksilat yang mempunyaigugus fungsi ±COOH yang disebut gugus karboksil karena merupakan gugus darigugus karbonil ( -CO-) dan gugus hidroksil (-OH).Asam asetat terdapat dalam cuka makan memiliki kadar sekitar 20 ± 25%. Asamasetat murni disebut asam asetat glasial merupakan campuran bening yang tidak  berwarna, berbau sangat tajam dan membeku pada suhu 16,6 OC membentuk Krista yangmenyerupai es. Asam asetat yang baik dikonsumsi oleh tubuh adalah 3% maksimum60mg/kg.

1.2.2 Larutan Standar 
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti ataudapat pula diartikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk menetapkan konsentrasilarutan standar sekunder atau larutan yang harga konsentrasinya masih dapat berubahkarena pengaruh lingkungan


1.2.4 Titik ekivalen
Titik ekivalen adalah titik akhir titrasi,yaitu dimana suatu titrasi akan dihentikankarena telah mencapai suatu kesetaraan.Untuk mengetahui kapan suatu titrasi dikatakansetara ialah bila pada larutan titrit telah terjadi perubahan warna.Hal ini disebabkankarena penambahan indikator sebagai larutan petunjuk.

1.2.5 Indikator PP(penolptalain)
Indikator PP adalah asam dwiprotik yang tak berwarna. Mula- mula zat ini berdisosiasi menjadi suatu bentuk tak berwarna dan kemudian dengan kehilingan protonkedua, menjadi ion dengan sistem konjungasi maka timbulah warna merah. Maka sebagian aturan umum, orang sebaiknya memilih suatu indikator yang berubah warna kira ± kira pada pH kesetaraan titik titrasi. Untuk asam ± asam lemah, pHtitik kesetaraan di atas 7 dan biasanya dipilih phenolptalein. Untuk basa lemah, dimana pH titik kestaraan titik kestaraan di bawah 7, biasanya di gunakan metal merah ataumetal jingga. Untuk asam kuat dan basa kuat biasanya dipilih metal merah, bromotimol biru dan PP.

1.2.6 Titrasi Asam Basa ( Asidimetri ± Alkalimetri )
Reaksi dasar dari titrasi asam basa yaitu penetralan atau netralisasi yangmenghasilkan garam dan air. Misalnya reaksi antara natrium hidroksida dan asam klorida.

NaOH + CH3COOH → CH3COONa + H2O


 Bila diukur berapa mL larutan asam denhan titar tertentu diperlukan untuk menetralkan suatu larytan basa, kadarnya atau titarnya dicari maka pekerjaan itu disebutasidimetri sedangkan penitaran sebaliknya, asam dengan basa yang titarnya diketahuidisebut alkalimetri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar